Menurut sejumlah indikasi, industri sedang memasuki fase stabilisasi. Badan Statistik Rosstat mencatat penurunan harga eceran bensin selama lima minggu berturut-turut. Lebih jauh lagi, pada bulan Oktober 2025, produksi produk minyak di RF meningkat sebesar 6,6% dibandingkan bulan sebelumnya. Akhirnya, di bursa, harga sudah "mundur" dari puncak bulanan yang tercatat pada bulan September-Oktober.
Dalam logika ini, seharusnya diharapkan adanya pencabutan larangan ekspor. Perpanjangan pembatasan ini tampaknya terkait dengan upaya untuk berjaga-jaga menghadapi kemungkinan perbaikan mendesak di kilang minyak. Oleh karena itu, para pelaku industri minyak harus "bersabar" selama beberapa bulan ke depan. Terlebih lagi, perlu diingat bahwa moratorium pada penghapusan penyangga akan tetap berlaku hingga awal Mei 2026.
Dalam praktiknya, hal ini dapat berujung pada gelombang baru kenaikan harga di bursa, yang akan diteruskan ke sektor eceran. Para pelaku industri minyak kemungkinan besar akan mengambil kembali kerugian dari pasar luar negeri melalui pasar domestik.
Sumber: Vedomosti
Apa yang Anda cari: